IGEDE MIARTA 👋
A Passionate Full Stack Developer 🖥️ & WEB Designer having 5 years of Experiences over 20+ Projects.
A Passionate Full Stack Developer 🖥️ & WEB Designer having 5 years of Experiences over 20+ Projects.
Di balik kecanggihan sistem digital modern — mulai dari aplikasi mobile, layanan perbankan daring, hingga sistem transportasi otomatis — ada satu ancaman tersembunyi yang jarang disadari, namun sangat berbahaya: race condition. Meskipun istilah ini terdengar teknis, dampaknya sangat nyata dan bisa menyebabkan kerugian besar, bahkan membahayakan nyawa jika terjadi di sistem kritikal.
Secara sederhana, race condition terjadi ketika dua atau lebih proses berjalan secara bersamaan dan mencoba mengakses atau mengubah data yang sama, tetapi sistem tidak mengatur urutan akses dengan benar. Karena proses berlangsung nyaris bersamaan, hasil akhirnya bergantung pada siapa yang “menang balapan”. Dan karena itu tidak dikendalikan, hasilnya bisa salah, tidak konsisten, atau bahkan merusak data.
Masalah ini sering muncul pada sistem yang menggunakan multi-threading, concurrency, atau berjalan secara paralel — yang saat ini sudah menjadi standar dalam pengembangan software modern.
Bayangkan sebuah platform penjualan tiket konser online. Tiket sangat terbatas — hanya tersisa satu kursi. Pada saat bersamaan, ada dua pengguna, sebut saja Rina dan Andi, yang sama-sama ingin memesan kursi terakhir itu. Mereka berada di dua lokasi berbeda dan menggunakan aplikasi di ponsel masing-masing.
Ini adalah contoh klasik race condition: dua proses memperebutkan sumber daya terbatas, dan sistem tidak memiliki kontrol urutan eksekusi. Dalam skenario seperti ini, seharusnya sistem menetapkan mutex atau lock pada kursi tersebut segera setelah salah satu pengguna memulai proses pemesanan, sehingga pengguna kedua langsung mendapat notifikasi bahwa kursi telah dipesan.
Race condition adalah masalah tak kasat mata yang berdampak besar. Dalam era digital yang serba cepat dan bersamaan, sistem tanpa pengelolaan proses paralel yang baik rentan mengalami kekacauan data dan logika. Meskipun terdengar teknis, pemahaman akan race condition sangat penting — bukan hanya bagi pengembang perangkat lunak, tapi juga bagi perusahaan yang ingin menjaga kualitas, keandalan, dan reputasi sistem mereka.